Jumat, 14 Juni 2013

Keutamaan Shalat Isya


Rasulullah bersabda"Tidak ada shalat yang lebih berat bagi orang-orang munafik,daripada shalat shubuh dan isya.Jika mereka mengetahui apa yang terdapat dalam kedua shalat itu,pasti mereka pergi melaksanakannya meski dengan meranggak.'<HR.Bukhari>

Ketika waktu shalat isya telah tiba alam berubah menjadi nila,dan selanjutnya menjadi gelap.Waktu isya menyimpan rahasia ketentraman dan kedamaian yang frekuensinya sesuia dengan sistem kontrol otak.Mereka yang ketinggalan waktu isya akan sering merasa gelisa.Ketika malam diselimuti kegelapan,kita dianjurankan mengistirahatkan jiwa dan raga.Dengan tidur saat itu,kondisi jiwa kita berada pada gelombang delta dengan frekuensi dibawah 4HZ dan seluruh sistem tubuh memasuki waktu istirahat.


 Shalat isya menjadi beban orang munafik,karna berada pada awal waktu tidur,yaitu  pada saat ia mulai merasakan kantuk.Menyimpang dari hal tersebut,masih dapat melanggar dalam melaksanakan shalat  shubuh.Namun di masa kini orang-orang,makan malam pada saat shalat isya atau sesaat sebelumnya.Karena itu setelah makan malam bau mulut membius otak mereka,sementara tubuh mereka merasa nyaman,sehingga tubuh dan kelopak mata terasa berat,kemudian kenyamanan tersebut membuat mereka merasa mengantuk.Sehingga mereka menjadi malas melaksanakan shalat isya.

Namun seorang beriman yang baik tidak akan merasa malas,atau membiarkan tubuhnya mengantuk.Dia akan berdiri,berwudhu,dan pergi melaksanakan shalat.Hal itu akan lebih baik bagi jiwa dan tubuhnya.Diantara manfaat bagi tubuhnya,ia tidak langsung tidur setelah makan,sehingga sistem pencernaannya bekerja secara perlahan.Hal itu akan mencegah penyakit yang disebabkan buruknya pencernaan.Sementara itu,tidur nyenyak dapat menjadikan sistem pencernaan sulit bekerja.

Shalat maghrib dan isya bagi mereka yang melaksanakan dua tahap aktifitas siang hari serta mengakhiri aktifitasnya pada dua waktu shalat fardhu teesebut, dapat membantu mereka menyegarkan otot-otot dan sendi-sendi setelah bekerja keras dan mencegah penyimpangan susunan otot yang mungkin dapat membantu anggota tubuh lainnya.