2.Lebih menyakitkan didiami oleh perempuan/istri dari pada dicereweti,sebab saat istri/perempuan masih cerewet itu pertanda ia masih peduli untuk menjadikan suami/laki-laki lebih baik lagi dalam membijaksanakan penghidupan.
3.Perempuan tidak akan cerewet jika suami/laki-laki mampu mencukupi kebutuhan lahir-bahtinnya,seperti rambu-rambu lalu lintas,saat istri/perempuan masih cerewet maka itu seperti lampu kuning agar para suami segera berlalu dari jebakan lampu merah kemalasan,menuju lampu hijau menuju kesuksesan.