Setelah penderita melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengetahui apakah ia benar-benar positif terkena TB .Dokter akan segera memberikan tindakan selanjutnya dengan memberikan obat sesuai gejala serta dosis yang tepat.Agar mempercepat proses penyembuhan.
Idealnya pengobatan dengan obat TB dapat menghasilkan pemeriksaan Sputum negatif baik pada uji dahak maupun biakan kuman dan hasil ini tetap negatif selamanya.
Obat yang digunakan untuk TB ini akan digolongkan atas dua kelompok yakni:
*Obat primer :
INH(isoniazid),Rifampisin,Etambutol,Streptomisin dan Pirazinamid.
Memperlihatkan efektifitas yang tinggi dengan toksisitas yang masih dapat ditolerir,sebagian besar penderita dapat disembuhkan oleh obat-obat ini.
*Obat Sekunder:
Exionamid,Paraaminosalisilat,Sikloserin,Amikasin,Kapreomisin dan Kanamisin.
Sebagian besar obat ini diberikan dalam bentuk tablet kombinasi atau paket Fiz Dose Combination(FDC)
Dan obat ini harus dikonsumsi oleh pasien setiap hari,selama 6 bulan.
.
Untuk itu pengobatan TB pada orang dewasa digolongkan dalam beberapa kategori.
*Kategori 1:2HRZE/4H3R3
Selama 2 bulan meminum obat INH,rifampisin,pirazinamid,dan etambutol setiap hari (tahap intensif) dan 4 bulan selanjutnya meminum obat INH dan rifampisin tiga kali dalam seminggu (tahap lanjutan).
Diberikan kepada:
*Penderita baru TBC paru BTA positif
*Penderita TBC ekstra paru(TBC diluar paru-paru) berat.
*Kategori 2:HRZE/5H3R3E3
Diberikan kepada:
*Penderita kambuh
*Penderita gagal terapi
*Penderita dengan pengobatan setelah lalai meminum obat
*Kategori 3: 2HRZ/4H3R3
Diberikan kepada:
*Penderita BTA(+) dan rontgen paru mendukung aktif
Adapun pengobatan TBC pada anak
Dosis untuk pengobatan TB pada anak dalam jangka pendek selama 6-9 bulan yakni:
1.2HR/7H2R2: INH+Rifampisin setiap hari selama 2 bulan pertama,kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 7 bulan(ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH)
2.2HRZ/4H2R2:INH+Rifampisin+Pirazinamid setiap hari selama 2 bulan pertama,kemudian INH+Rifampisin setiap hari atau 2 kali seminggu selama 4 bulan(ditambahkan Etambutol bila diduga ada resistensi terhadap INH).
Adapun efek samping dari obat tersebut adalah sebagai berikut:
Mual,muntah,anoreksia,letih,lemah,gangguan saluran pencernaan lain,neuritis perifer,neuritis optikus,reaksi hipersensitivitas,demam,ruam,ikterus,diskrasia darah,psikosis,kejang,sakit kepala,mengantuk,pusing,mulut kering,gangguan BAK,kekurangan vitamin B6,penyakit pellara,hiperglikemia,asidosis metabolik,ginekomastia,gejala reumatik,gejala mirip systemic lupus erythematosus.
Melihat begitu banyaknya efek samping yang disebabkan dari mengkonsumsi obat TBterkadang para pasien lupa atau segala tidak meminum obat,dan tidak melakukan pemeriksaan secara rutin.Hal itulah yang dikhawatirkan akan timbul resistensi bakteri TB terhadap antibiotika sehingga pengobatan akan semakin sulit dan mahal.
Untuk itulah kita semua dianjurkan agar selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi cukup untuk meningkatkan daya tahan tubuh,dan selalu hidup dilingkungan yang bersih untuk memperkecil resiko terjangkitnya TB