Kamis, 07 Mei 2015

Ayah Betapa Aku Mendengar Dan Merasakan Bebanmu......



Suatu ketika ada seorang anak perempuan bertanya kepada ayahnya,tatkala tanpa sengaja ia melihat ayahnya sedang mengusap wajahnya yang mulai berkerut-kerut dengan badannya yang terbungkuk,disertai dengan suara batuk.Anak perempuan itu lalu bertanya kepada ayahnya...
"Ayah ,mengapa wajah ayah kian hari berkerut-kerut dengan badan ayah yang kian hari terbungkuk?" Demikian pertanyaannya,ketika sang ayah sedang santai diberanda.

Ayahnya menjawab :"Sebab aku laki-laki." Itulah jawaban ayahnya.
Anak perempuan itu bergumam:"Aku tidak mengerti"

Dengan kerut kening karena jawaban ayahnya membuat tercengung rasa penasaran.Tetapi ayahnya tersenyum,lalu dibelainya rambut anak perempuan itu,dan menepuk-nepuknya bahu anak perempuan itu,kemudian ayahnya berkata:"Anakku kamu memang belum mengerti tentang laki-laki."
Demikian bisik ayahnya,membuat anak perempuan itu tambah kebingungan.


Karena penasaran,kemudian anak perempuan itu menghampiri ibunya lalu bertanya:
"Ibu mengapa wajah ayah menjadi berkerut-merut dan badannya kian hari kian terbungkuk?Dan sepertinya ayah menjadi demikian tanpa ada keluhan dan rasa sakit?"

Ibunya menjawab:"Anakku...jika seorang laki-laki yang benar-benar bertanggung jawab terhadap keluarga itu memang akan seperti itu." Hanya itu jawaban dari sang ibu.

Anak perempuan itupun tumbuh menjadi dewasa,tetapi tetap saja dia penasaran atas pertanyan yang pernah ia ajukan kepada ayahnya.
Hingga pada suatu malam,anak perempuan itu bermimpi.Didalam mimpi itu seolah-olah ia mendengar suara yang sangat lembut,namun jelas sekali.Dan kata-kata yang terdengar dengan jelas itu ternyata suatu rangkaian kalimat sebagai jawaban dari rasa penasaran yang selama ini ingin ia ketahui.

"Saat Ku-ciptakan laki-laki,aku membuatnya sebagai pemimpin keluarga serta sebagai tiang penyangga dari bangunan keluarga ,dia senantiasa akan menahan setiap ujungnya,agar keluarganya merasa aman teduh dan terlindung."
"Ku-ciptakan bahunya yang kekar dan berotot untuk membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya dan kegagahannya harus cukup kuat pula untuk melindungi seluruh keluarga."

"Ku berikan kemaunya padanya agar selalu berusaha mencari sesuap nasi yang berasal dari tetesan keringatnya sendiri yang halal dan bersih,agar keluarganya tidak terlantar,walaupun sering kali dia mendapatkan cercaan dari anak-anaknya."

"Ku berikan keperkasaan dan mental baja yang akan membuat dirinya pantang menyerah,demi keluarganya dia merelakan kulitnya tersengat panasnya matahari,demi keluarganya dia merelakan badannya basah kuyup kedinginan karena tersiram hujan dan hembusan angin,dia relakan tenaga perkasanya terkuras demi keluarganya dan yang selalu dia ingat ,adalah disaat semua orang menanti kedatangannya dengan mengharapkan hasil dari jerih payahnya."

"Ku berikan kesabaran,ketekunan serta keuletan yang akan membuat dirinya selalu berusaha merawat dan membimbing  keluarganya tanpa adanya keluh kesah,walaupun disetiap perjalanan hidupnya keletihan dan kesakitan  kerap kali menyerangnya."

"Ku berikan perasaan keras dan gigih untuk berusaha demi mencintai dan mengasihi keluarganya,didalam kondisi dan situasi apapun juga,walaupun tidaklah jarang anak-anaknya melukai perasaan serta hatinya.Padahal perasaan itu pula yang telah memberikan rasa aman pada saat dimana anak-anaknya tertidur lelap.Serta sentuhan perasaannya itulah yang memberikan kenyamanan bila saat dia sedang menepuk-nepuk bahu anak-anaknya agar selalu menyayangi dan mengasihi sesama saudaranya."

"Ku berikan kebijaksanaan dan kemampuan padanya untuk memberikan pengetahuan padanya untuk memberikan pengetahuan dan menyadarkan ,bahwa istrinya yang baik adalah istri yang setia terhadap suaminya,istri yang baik adalah yang senantiasa menemani dan bersama-sama menghadapi perjalanan hidup baik suka maupun duka.Walaupun seringkali kebijaksaannya itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada istri , agar tetap berdiri,bertahan,sejajar dan saling melengkapi serta saling menyayangi."

"Ku berikan kerutan diwajahnya agar menjadi bukti bahwa laki-laki itu senantiasa berusaha sekuat daya pikirnya untuk mencari dan menemukan cara agar keluarganya bisa hidup bahagia.Dan badannya yang terbungkuk agar dapat membuktikan,bahwa sebagai laki-laki yang bertanggung jawab terhadap seluruh keluarganya,senantiasa berusaha mencurahkan sekuat tenaga serta segenap perasaannya,kekuatannya,dan keuletannya demi kelangsungan hidup keluarganya."

"Ku berikan kepada laki-laki tanggung jawab penuh sebagai pemimpin keluarga,sebagai tiang penyangga,agar dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya.Dan hanya inilah kelebihan yang dimiliki laki-laki,walaupun sebenarnya tanggung jawab ini adalah Amanah didunia dan akhirat."

Lalu terbangunlah anak perempuan itu dari tidurnya,dan segera ia berlari,berlutut
,dan berdoa hingga menjelang subuh.Setelah itu ia menghampiri ayahnya yang sedang berdoa ,ketika ayahnya berdiri ,anak perempuan itu lalu merengkuh dan mencium telapak tangan ayahnya lalu berkata:
"Ayah aku mendengar dan merasakan bebanmu,aku mencintai dan menyayangi ayah seperti aku mencintai dan menyayangi ibu."